Kisah Seorang Wanita Bani Israil Yang Durhaka

foto akhwat bercadar

Ini adalah sebuah kisah yang terjadi pada masa Bani Israil. Kisah ini menceritakan tentang seorang lelaki sholeh ahli ibadah beserta istrinya yang cantik. Kisah ini berkaitan erat tentang bagaimana bahayanya fitnah wanita dan juga fitnah harta. Sebagaimana yang terjadi pada kisah berikut.

Seperti apa kisahnya? Yuk kita simak bersama-sama...

Kisah ini disebutkan dalam al-Hikayat min Qoshoshi as-Sholihin wa an-Nawadiri az-Zahidin karya Imam Ibnul Jauzi rahimahullahu ta'ala. Diriwayatkan dari Maisarah bahwa :

Dahulu, pada masa Bani Israil pernah ada seorang 'Abid (ahli ibadah). Ia bekerja sebagai tukang sekop, buruh kasar, sehari-hari kerjaanya menggunakan sekop. Bisa dibilang ia merupakan lelaki yang hidup pas-pasan bahkan kekurangan.

Namun, di sisi lain, ia mempunyai seorang istri yang sangat cantik nan jelita. Bahkan dikatakan istrinya termasuk orang yang paling cantik di kalangan Bani Israil. Karena kecantikan inilah istrinya menjadi terkenal. Hingga kabar tentang kecantikannya pun sampai ke telinga penguasa Bani Israil saat itu.

Si penguasa pun penasaran dengan kecantikan dari wanita tersebut. Setelah mengetahui kecantikan dari wanita tersebut, penguasa pun kepincut dengan kecantikannya. Maka tidak pikir panjang, penguasa langsung ingin memiliki wanita tersebut. Namun apalah daya, karena wanita tersebut masih memiliki suami.

Akhirnya, si penguasa berniat untuk berbuat jahat, menggoda wanita tersebut agar mau bercerai dengan suaminya. Benar saja, akhirnya penguasa mengirim utusan seorang nenek-nenek untuk menghasut wanita tersebut agar dia membenci suaminya dan mau menikah dengan si penguasa.

Nenek itu pun segera melakukan perintah si penguasa dan berkata kepada wanita itu, "Apakah engkau rela terus-terusan hidup susah dan miskin seperti ini, menjadi istri bagi seorang lelaki miskin lagi pekerja kasar?! Ceraikan saja suamimu dan menikahlah dengan penguasa. Jika engkau menikah dengan penguasa niscaya hidupmu tidak akan susah dan engkau akan diberikan harta, perhiasan, emas, dan berlian".

Benar saja, akhirnya wanita itu pun termakan bujuk rayuan sang nenek. Sehingga sejak saat itu, sikapnya terhadap suaminya berubah drastis yang tadinya selalu mentaati suaminya sekarang menjadi tidak taat. Biasanya wanita itu melayani suaminya dengan sangat baik namun sekarang menjadi sangat abai. Biasanya ia menyiapkan makan dan tempat tidur untuk suaminya. Akan tetapi, sekarang dia tidak mau lagi melakukan semual hal itu.

Lantas karena sang suami merasakan ada perubahan pada istrinya itu, maka ia berkata kepadanya, "Wahai istriku perilaku macam apa ini? Kenapa engkau menjadi berubah, menjadi tidak taat, menjadi acuh, tidak sebagaimana yang aku kenal dahulu?!". “Seperti itulah, sebagaimana yang engkau lihat sendiri!,” jawabnya.

Sang suami pun, akhirnya menceraikan istrinya karena kelakuannya itu. Dan memang inilah sejatinya yang dikehendaki oleh istrinya. Maka benar saja, tidak lama setelah ia diceraikan oleh suaminya, ia menerima lamaran dari si penguasa dan menikah dengannya.

Pada saat malam pertama, saat mereka hendak bercumbu, tiba-tiba si penguasa matanya buta dan begitu pun istrinya juga ikut buta. Ketika, si penguasa hendak menyentuh tubuh istrinya, tiba-tiba tangannya layu. Begitu juga halnya yang terjadi pada istrinya, ketika dia menggerakkan tangannya hendak menyentuh tubuh si penguasa, tiba-tiba tangannya juga menjadi layu. Tidak hanya itu saja, mereka berdua juga tiba-tiba tidak bisa mendengar, tidak bisa berbicara, dan kehilangan nafsu birahinya.

Pada pagi harinya, kondisi mereka berdua pun diketahui oleh orang-orang. Lantas, hal itu dilaporkan kepada salah seorang nabi Bani Israil. Lalu, sang Nabi mengadukannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lalu, Allah berfirman, “Aku tidak akan mengampuni mereka berdua. Karena mereka berdua telah mengira bahwa apa yang mereka berdua lakukan terhadap si buruh kasar itu tidak Aku lihat dan tidak Aku ketahui.”

Ibrah Kisah :

MaasyaAllah, ini adalah kisah yang menakjubkan penuh dengan ibrah (pelajaran). Diantaranya :

Ibrah yang pertama, bahwa wanita adalah fitnah dunia yang benar-benar harus waspada terhadapnya. Banyak manusia terutama para lelaki yang terpedaya dengan kecantikan dari seorang wanita. Betapa banyak pula kisah-kisah yang menunjukkan tentang hal ini. Sebagaimana yang terjadi pada sang penguasa yang ada pada kisah tersebut. Sehingga ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sang wanita cantik tersebut. Mata hatinya dibutakan karenanya.

Begitulah fitnah wanita di dunia, karenanya baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِي النَّاسِ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

"Tidaklah aku meninggalkan setelahku fitnah yang lebih besar bagi laki-laki daripada wanita" (HR an-Nasai no. 9225).

Ibrah yang kedua, harta merupakan fitnah dunia yang paling berbahaya. Inilah fitnah yang paling ditakutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atas para sahabat beliau. Karenanya beliau bersabda kepada para sahabatnya :

أظُنُّكمْ قدْ سَمِعْتُمْ أنّ أَبَا عُبَيْدَةَ قَدِمَ بِشَيءٍ منَ البَحْرَيْنِ فأَبْشِرُوا وأمِّلُوا مَا يَسُرُّكمْ فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ أخْشى علَيْكمْ ولكِنْ أخْشى عليكمْ أنْ تُبْسَطَ عليْكمُ الدُّنْيا كَمَا بُسِطَتْ على مَنْ كانَ قَبْلَكمْ فَتنافَسُوها كَمَا تَنافَسُوها فتهلككم كما أهلكتهم

"Aku kira kalian sudah mengetahui bahwa Abu Ubaidah telah datang dari Bahrain (membawa harta banyak), maka berbahagialah dan baharaplah kalian, akan tetapi demi Allah bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian akan tetapi aku khawatir kepada kalian jika dibukakan dunia sebagaimana dibukakannya dunia atas ummat sebelum kalian maka kalian berlomba-lomba memperebutkannya sebagaimana umat sebelum kalian berlomba-lomba, maka harta itu akan menghancurkan kalian sebagaimana harta telah menghancurkan mereka" [al-Jaami' as-Shaghir no. 1916].

Demikianlah pelajaran yang bisa kami kemukakan, dan masih banyak lagi hikmah yang bisa diambil. Silakan jika menemukan hikmah yang lain bisa dituliskan di kolom komentar di bawah ini. Semoga kita semuanya terhindar dari fitnah-fitnah tersebut dan kita bisa mengambil hikmah pelajaran dari kisah tersebut. Wallahu a'lam.

Referensi : al-Hikayat min Qoshoshi as-Sholihin wa an-Nawadiri az-Zahidin. Halaman 202, Cetakan Pustaka Al-Kautsar.
Image by zibik from Pixabay [foto hanya ilustrasi]

Sibyan

Hai sahabat! Saya adalah penulis di ibrahkisah.com. Semoga apa yang kami tuliskan bermanfaat. facebook x youtube instagram

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال