Kisah Nabi Musa Sakit Perut

sakit perut

Semua kita hampir pernah merasakan yang namanya sakit perut. Dari mulai sakit diare hingga sembelit. Dari yang ringan hingga yang berat. Karena memang sakit perut sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan sudah ada sejak masa Bani Israil.

Diriwayatkan juga bahwa sakit perut sudah ada sejak zaman Nabi Musa 'alaihissalam. Bahkan Nabi Musa 'alaihissalam sendiri pernah mengeluhkan tentang sakit perutnya yang tidak terperikan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Kisahnya insyaAllah akan kami sebutkan setelah ini.

Jika memang demikian adanya, pertanyaannya adalah, bagaimanakah sikap kita seharusnya dalam menyikapi sakit, dalam hal ini sakit perut? Kita semua sudah paham, begitu kita sakit perut mesti yang terlintas di pikiran kita adalah minum obat atau periksa ke dokter. Apakah hal itu sudah tepat dari kaca mata Islam? Yuk kita simak kisah berikut...

Kisah ini disebutkan di dalam kitab Mafaatihul Ghaib karya Imam Fakhruddin ar-Razi rahimahullahu ta'ala. Beliau menyebutkan :

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Nabi Musa 'alaihissalam merasakan sakit perut yang teramat sangat. Sehingga Nabi Musa 'alaihissalam pun merasakan kesakitan luar biasa dan mengeluhkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan kepada Nabi Musa tentang obat sakit perut, yakni menunjukkannya kepada sebuah rumput di padang pasir.

Maka Nabi Musa 'alaihissalam pun segera mendatangi rumput itu dan segera memakannya. Maka setelah memakan rumput itu rasa sakit yang diderita oleh Nabi Musa pun sembuh. Tidak tersisa lagi rasa sakit di perutnya. Tentu hal ini atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Setelah sekian lama sembuh, di lain kesempatan Nabi Musa kembali merasakan sakit perut yang sama. Maka tanpa pikir panjang Nabi Musa pun langsung teringat dengan obat (rumput) yang pernah ditunjukkan kepadanya oleh Allah. Segera saja Nabi Musa pergi menuju rumput tersebut di sebuah padang pasir.

Setelah sampai pada rumput itu dan kemudian memakannya, alih-alih menyembuhkan sakit perut, malah sakitnya semakin bertambah. Nabi Musa 'alaihissalam pun merintih kesakitan, dan segera mengadukan hal ini kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, seraya berkata, "Ya Rabbku, dahulu saya memakan rumput ketika sakit perut dan sembuh. Namun pada kali kedua, saya sakit perut dan memakan rumput itu, akan tetapi bukannya sembuh malahan bertambah sakit?

Allah 'Azza wa Jalla pun menjawab, "Wahai Musa, hal itu dikarenakan pada saat pertama kali, engkau datang kepada-Ku baru kemudian Aku tunjukkan ke sebuah rumput, maka menjadi sembuh. Akan tetapi pada kali yang kedua, engkau datang darimu kepada rumput dan (tidak datang kepada-Ku), maka jadi bertambahlah sakitnya. Wahai Musa, tidakkah engkau tahu bahwa dunia seluruhnya isinya adalah racun yang mematikan dan obatnya adalah nama-Ku?".

Ibrah Kisah :

MaasyaAllah, dari kisah tersebut dapat kita petik sebuah pelajaran bahwa, ketika kita sakit maka mestinya yang terlintas pertama kali dalam hati dan fikiran kita adalah Allah terlebih dahulu. Mestinya kita ingat Allah dan sebut Allah dahulu sebelum kita mengingat makhluk-Nya yang lain. Seharusnya kita menuju kepada Allah terlebih dahulu sebelum kita menuju kepada yang lain.

Sebagaimana yang terjadi pada kisah tersebut. Allah Subhanahu wa ta'ala ingin ajarkan kepada Nabi Musa 'alaihissalam bahwa seharusnya beliau datang kepada Allah terlebih dahulu baru kemudian datang kepada obat. Akan tetapi karena pada kali kedua Nabi Musa datang kepada obat terlebih dahulu maka Allah berikan pelajaran bukannya sakitnya sembuh tapi malah bertambah sakit.

Namun sayangnya, kebanyakan orang sekarang yang terlintas pertama kali dalam benaknya ketika sakit adalah cari obatnya apa dan langsung pergi menuju ke dokter. Jika berkaca dari kisah tersebut maka sejatinya hal ini salah urutan. Dan bisa berakibat fatal sebagaimana kisah tersebut.

Dan hal ini juga menunjukkan seolah kita tidak ingat bahwa kita punya Allah Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Bukan tidak boleh untuk mencari obat dan periksa ke dokter. Itu penting juga, tapi coba jika berkaca dari kisah tersebut? Minimal mulai dari sekarang sebelum kita pergi mencari obat atau berobat kita ingat dahulu akan Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita mengadu terlebih dahulu kepada Allah, sebelum kita mengadu kepada yang lain (dokter dan sebagainya).

Wallahu a'lam. Semoga kita semuanya diberikan keberkahan oleh Allah dan senantiasa diberikan kesehatan. Aamiin ya Rabbal 'Alamiin.

Referensi : Mafaatihul Ghaib. Juz 1 hal. 152
Image by Freepik

Sibyan

Hai sahabat! Saya adalah penulis di ibrahkisah.com. Semoga apa yang kami tuliskan bermanfaat. facebook x youtube instagram

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال