Kisah Keistiqomahan Dalam Berdoa

berdoa

Kisah ini berkaitan dengan tema keistiqomahan (istikamah). Pada kisah ini juga mengajarkan kita akan manfaat dari keistiqomahan. Bahwa barangsiapa yang istiqomah niscaya ia akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan. Kisah berikut ini, berkaitan dengan seseorang yang bernama Muhammad bin Ubaid az-Zahid.

Kisah ini disebutkan di dalam kitab 'Uyunul Hikayat min Qoshoshis Sholihin wa an-Nawadiri az-Zahidin, karya Imam Ibnul Jauzi rahimahullahu ta'ala. Diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaid az-Zahid, ia berkata :

Dahulu saya mempunyai seorang budak perempuan yang baik budi pekertinya. Lalu karena satu dan lain hal, akhirnya saya menjual budak saya. Akan tetapi, setelah saya menjualnya, saya terus kepikiran tentang budak perempuan tersebut dan tidak bisa saya lupakan. Saya selalu teringat akan kebaikan akhlak dan budi pekertinya.

Akhirnya, saya ditemani oleh saudara saya menemui majikan tersebut untuk aku tawarkan membatalkan jual beli yang sudah dilakukan. Jika ia mau membatalkannya maka saya hendak memberikan keuntungan kepadanya sebesar 20 dinar. Akan tetapi, sayangnya sang majikan tersebut menolak untuk mengembalikannya.

Lalu apalah daya tidak ada yang bisa saya lakukan lagi. Karena proses akad jual beli sudah selesai dan sudah sah, maka saya sudah tidak punya hak untuk memaksanya (sudah bukan miliknya — penterjemah).

Lalu saya pun kembali ke rumah dengan perasaan sedih dan penuh dengan kegundahan. Saya tidak bisa tidur dan tidak berselera untuk makan dan minum. Saya pun tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan.

Ternyata sang majikan mengetahui akan keadaan saya, sehingga ia merasa khawatir jika budaknya akan terus dihampiri oleh saya. Akhirnya sang majikan pun membawanya hijrah (pindah) ke negeri Madain.

Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya merasakan kegundahan dan perasaan tersiksa atas apa yang saya lakukan. Lalu saya menuliskan namanya di telapak tanganku, setiap kali saya teringat budak perempuan itu, maka saya segera menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua tangan saya seraya berdoa kepada Allah. Lalu saya katakan "Ya Allah, inilah kisahku dengannya..."

Hal ini berlangsung sekian lama. Akhirnya suatu ketika, di akhir penghujung malam sebelum menjelang subuh, tiba-tiba pintu rumahku diketuk oleh seseorang.

“Siapa itu yang mengetuk pintu?” Tanyaku kepadanya. “Saya adalah majikan budak perempuan itu,” jawabnya. Mendengar jawabannya, saya pun kaget dan setengah tidak percaya. Lalu saya turun dan segera menemuinya. Dan ternyata benar orang yang berada di luar itu adalah majikan budak perempuan itu.

Lantas dia berkata, "Wahai tuan, silakan Anda ambil kembali budak perempuan itu. Semoga Allah memberkahi Anda dengan budak perempuan itu". Saya katakan kepadanya, "Jikalau begitu silakan Anda ambil kembali uang pembelian Anda dan berikut keuntungannya".

Dia menjawab, "Tidak, saya tidak akan menerima uang itu, saya tidak akan menerima satu dinar maupun satu dirham pun darimu".

Saya pun terheran-heran dengannya, tiba-tiba dia berubah pikiran seratus delapan puluh derajat. Lalu aku tanyakan kepadanya, "Kenapa Anda tiba-tiba berubah pikiran seperti itu?". Ia menjawab seraya menjelaskan, "Tadi malam, saya bermimpi ada seseorang yang menemuiku dan berkata kepadaku, 'Kembalikan sahaya perempuan itu kepada Ibnu Ubaid'".

Ibrah Kisah :

MaasyaAllah, ini adalah kisah inspiratif yang bisa dijadikan sebagai teladan. Terutama yang saya lihat adalah tentang bagaimana keistiqomahan dia ketika berdoa dan meminta kepada Allah dengan sabar dan terus-menerus. Dia tetap sabar dan terus berdoa pantang menyerah. Dan ketahuilah hal ini menjadi salah satu karakter yang menyebabkan dikabulkannya sebuah doa.

أن رسول الله ﷺ قَالَ: يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لي

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pasti dikabulkan do'a kalian selama tidak tergesa-gesa dengan mengatakan : 'Aku sudah berdoa (berkali-kali) akan tetapi belum kunjung dikabulkan'." (HR Bukhari no. 5981).

Jadi, sudah sepantasnya kita teladani sikap tersebut bahwa kita harus senantiasa bersabar dan tetap istiqomah dalam melakukan hal kebaikan. Begitupun ketika kita berdoa maka kita harus senantiasa sabar dan tetap istiqomah. Berhusnudzhon dan yakin lah kepada Allah. Bahwa jika kita berdoa kemudian bersabar disertai dengan istiqomah, maka Allah akan kabulkan doa kita. Allah Subhanahu wa ta'ala telah berjanji dalam firman-Nya :

Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan)".
— QS. Ghafir : 60

Semoga bermanfaat apa yang kami sampaikan. Tuliskan ibrah lainnya dari kisah tersebut di kolom komentar. Wallahu a'lam bisshowab.

Reference : al-Hikayat min Qoshoshi as-Sholihin wa an-Nawadiri az-Zahidin. Halaman 200, Cetakan Pustaka Al-Kautsar.
Image by Freepik

Sibyan

Hai sahabat! Saya adalah penulis di ibrahkisah.com. Semoga apa yang kami tuliskan bermanfaat. facebook x youtube instagram

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال